Gagalnya India mengikuti Piala Dunia Brasil 1950 dengan alasan tak ingin memakai sepatu menjadi sebuah olok-olokan dunia atas kualitas sepak bola India hingga kini, dan India ingin merubah citra itu.

Komparasi Kriket dan Sepak bola

Apakah sepak bola merupakan olahraga paling populer di dunia? semua orang pasti setuju dengan mengatakan iya, namun lain halnya jika pertanyaan ini di ajukan oleh warga India, mereka pasti menolak dan mereka akan dengan bangga mengatakan bahwa olahraga yang populer adalah kriket.

Adalah wajar apabila kriket merupakan olahraga yang populer di India, mungkin karena sudah amat membudaya (mengakar) karena hampir setiap hari televisi disana menayangkan pertandingan langsung maupun tunda, ulasan serta highlight serta gosip di luar lapangan, wajar bila pemain legenda kriket Sachin Tendulkar tidak dapat pergi kemana-mana tanpa pengawalan dan Virat Kohli memiliki ketenaran yang melebihi artis film bollywood.

Atau mungkin alasan yang masuk akal adalah India merupakan anggota commonwealth alias pensemakmuran Inggris dimana hampir semua wilayah yang pernah menjadi  jajalah Inggris antara lain India, Pakistan, Sri Lanka, Wales, Australia, Selandia Baru, Afika Selatan dll amat menyukai  olahraga ini, turnamen tertinggi kriket sendiri adalah Piala Dunia Kriket yang pertama kali digelar dari tahun 1975 dan India baru sekali menjuarai turnamen ini.

Namun meski sepak bola kurang populer tetapi nyatanya sepak bola di India kini tengah berbenah luar biasa untuk meng-infuence sepak bola  keseantero India karena sepak bola hanya populer di beberapa daerah seperti West Bengal dan Goa. West Bengal memiliki stadion bernama Salt Lake yang memiliki kapasitas 120.000 pernah memecahkan rekor penonton terbanyak berjumlah 131.000 pasanng mata datang ke stadion melihat derby Kolkata yakni East begal dan Mohun Bagan tahun 1997.

Sedangkan untuk Goa bisa jadi karena masih adanya pengaruh Portugal yang membawa sepak bola ke daerah tersebut, Dempo merupakan klub yang kini paling sukses di India setelah tiga kali meraih titel juara sejak tahun 2007 atau semenjak sepak bola India menjadi profesional.

Awal Profesional

Sepak bola India memulai liganya menjadi sebuah liga yang profesional pada tahun 2007 yakni saat merubah nama kompetisi dari National Football League menjadi I-League (India League) yang di buat menjadi dua divisi dengan sistem promosi-degragasi, divisi pertama diisi 10 klub sedangkan untuk divisi kedua berisi 6 klub, kompetisi ini sudah menjalani 7 musim dengan Dempo sebagai tim yang paling banyak menjuarai liga utama dengan tiga gelar yakni pada musim 2007/2008, 2009/2010 dan 2011/2012.

Dempo salah satu klub tersukses India pernah menunjukan prestasi yang mengkilap pada tahun 2008 yakni mencapai babak semifinal AFC setelah akhirnya kalah melawan Safa 5-1 yang membuat Dempo gagal tampil di final AFC.

Kesuksesan dari I-league juga amat terasa bagi India karena berhasil menjuarai AFC Challange pada tahun 2008 yang membuat India mendapatkan satu jatah tiket Piala Asia 2011 yang membuat mereka kembali ikut ke turnamen tersebut yang terakhir mereka ikuta tahun 1984 walau akhirnya India tak sekalipun menang di babak penyisihan.

Pemain Dempo yang membawa Dempo menjuarai I-league pada musim 2009/2010 sekaligus menjadi runner up top skor i-league Sunil Chhetri berhasil menjadi pemain India jebolan I-league yang bermain di luar India yakni bermain di Kansas City Wizard, Amerika. Sunil Chhetri juga sempat bermain di Sporting Lisbon B pada musim 2011/2012.

Sunil merupakan pemain sepak bola paling terkenal di India sekaligus kapten timnas India dan menjadi satu-satunya pemain asli India yang menjadi top skor I-league setelah beberapa musim sejak pertama kali bergulir tahun 2007 selalu di dominasi oleh pemain asing.

Pasang Surut Sepak Bola India

Setelah  menikmati masa bulan madu, sesungguhnya sepak bola India justru berjalan di tempat dan mengarah pada kemunduran, setelah ajang Piala Asia India justru kembali menjadi pesakitan, contoh terakhir misalnya kalah melawan Afganistan yang menurut sebagain penggemar India adalah hasil yang buruk karena Afganistan merupakan negara yang kondisinya sedang mengalami perang dan keguncangan ekonomi, setelah itu juga kalah melawan Nepal dan Maladewa yang notabenya merupakan negara yang luas wilayahnya kecil dan peringkat lebih rendah waktu itu. Pada tahun 2010 misalnya pernah berperingkat terendah sepanjang masa India yakni peringkat 169 pada september tahun 2012

Rebranding Sepak Bola di India

Pemerintah dan badan otoritas sepak bola India tentu tak tinggal diam untuk mengembalikan semangat sepak bola pada warga India, laga kelas dunia Argentina vs Venezuella yang juga mendatangkan mega bintang Lionel Messi pada tahun 2011 di gelar di Salt Lake, Kolkata, West Bengal sebagai salah tau cara untuk menginfluencekan kembali sepak bola di India.

Puncaknya adalah tahun-tahun belakangan ini, India membuat terobosan besar yakni India Super League, sebuah klub franchise profesional/entertain untuk mencoba mengulingkan Kriket sebagai olahraga yang populer di India. tak tanggung Indian Super League(Liga Super India)  ini di kabarkan memakan biaya yang cukup besar $ 3.2 Milyar.Pemain tenar seperti Alessandro Del Piero, Trezeguet, Robert Pires, David James, Freddie Ljungberg, Joan Cadevilla, Luis Garcia, Materazzi ikut dalam proyek ini.

Indian Super League merupakan liga yang terdiri dari delapan klub franchise dimana kempetisi ini akan bergulir mulai dari Oktober samapi Desember saja, kompetisi ini mirip dengan Major League Soccernya Amerika dimana tak ada sistem degradasi maupun promosi, liga ini murni yang mengedepankan bisnis dan promosi yang nantinya di proyeksikan akan membuat orang India melek bola terlebih banyak mantan pemain bintang yang bermain di dalamnya.

Karena merupakan sebuah franchise yang akan menguntungkan sejumlah selebriti dan juga bintang Bollywood antara lain Abhishek Bachchan, Ranbir Kapoor dan Salman Khan dan juga mantan  pemain kriket Sachin Tenduklar dan Sourav Ganguly ramai-ramai menjadi owner klub-klub yang mengikuti kompetisi tersebut.

Abhishek Bachchan yang artis adalah pemilik klub Chennaiyin FC yang diisi oleh pemain seperi Elano (mantan pemain timnas Brasil), Silvestre (eks timnas Francis dan pemain MU) serta Materazzi sebagai pelatih.  Ranbir Kapoor aktor tampan asal India ini menjadikan Mumbay FC klubnya dengan skuat yang dihuni oleh Anelka dan Fredict Ljungberd. Aktor lainnya yang ikut serta adalah John Abraham yang jadi owner Norteast United dan Salman Khan pemilik Pune City yang di huni oleh Trezeguet.

Lalu FC Goa dimiliki oleh pebisnis India bernama Venugopal Dhoot yakni salah satu orang terkaya di India  ini diisi oleh Robert Pires dan juga di latih oleh Zico yang kini menjabat pelatih kepala timnas brasil.

Del Piero sendiri bermain di klub bernama Delhi Dynamos FC yang di miliki oleh perusahaan DEN TV Networks, sedangkan Atletico de Kolkata merupakan milik Atletico Madrid atau dapat di katakan klub ini adalah cabang Atletico Madrid sekaligus mengenalkan klub tersebut  di India.

Sachin Tendulkar legenda kriket India dan bersama temannya Prasad V Potluri yang seorang pengusaha mendirikan Kerala Blasters yang di huni oleh David James dan pemain asal Australia Andrew Barisic yang pernah main di IPL bersama Persebaya.  adanya Sachin Tendulkar juga dapat menarik penggemar kriket untuk datang ke lapangan sepak bola walau mungkin tujuannya bukan untuk menyaksikan timnya, yang pasti Sachin Tendulkar akan selalu terlihat jika timnya main.

Apakah Indian Super League akan menjadi tonggak perubahan besar sepak bola di India, tak ada yang tahu pasti, satu hal, India pernah juga sebelumnya mengadakan kompetisi yang serupa namun gagal pada tahun lalu, apakah kali ini akan berhasil atau justu sama saja? yang pasti bakal jadi tontonan yang menarik pada awal Oktober, Nantikan.

Ditulis oleh @handyfernandy
Sumber  gambar : bbc.co.uk